Follow | Dashboard
Note's Rafid Blog

The Owner!

Entries About Linkies Stuff

Assalamualaikum! Welcome to my blog. Friends! Namaku Muhammad Rafid Nadhif Rizqullah. Kalian boleh memanggilku Rafid atau Nadhif. Aku ketua KPCI 2013 :D pelajar dan penulis.
Bandung, Indonesia


Tagboard!




Credits!

Template: Afikah Shuhaimi
Basecode By: Nurul AtiQah
Edited By: Meiza Maulida
Owner: M. Rafid



Penulis Berisiko Tinggi Alami Gangguan Kejiwaan?

 Hai friends!Assalamualaikum...
maishkah kalian setia menunggu post di blogku ini?masihkan kalian suka mneuls dan membaca??aku kaish info berikut ini yuk
Di Kompasiana saya sering sekali menemukan postingan ujian hidup yang harus dihadapi para penulis. Mulai dari pembajakan karya, penipuan oleh penerbit, royalti terlambat, honor tak jelas, gagal tembus media, bolak-balik disuruh revisi, belum lagi pada proses menulisnya yang sering menghadapi gangguan mulai dari agenda setting, mood, kerusakan komputer. Wow! Betapa supernya para penulis ini.
Hal ini membuat saya bertanya-tanya, tidakkah menjalani hidup sebagai penulis mengalami tekanan yang luar biasa? Apakah tidak berisiko terhadap mental atau kejiwaan mereka. Akhirnya saya browsing, dan menemukan hasil riset yang mencengangkan di sini.
Profesi penulis memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecemasan dan gangguan bipolar, skizofrenia, depresi unipolar, dan penyalahgunaan zat, ungkap para peneliti di Institut Karolinska, Swedia. Mereka hampir dua kali lebih mungkin dibandingkan masyarakat umum untuk bunuh diri, demikian menurut sebuah studi terhadap lebih dari satu juta orang.
Gangguan bipolar adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania. Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang ekstrim.
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku. Gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Gangguan Unipolar adalah gangguan dalam suasana hati yang ditandai oleh beragam tingkatan kesedihan, kekecewaan, kesepian, keraguan akan diri sendiri, dan rasa bersalah. Perasaan-perasaan ini dapat menjadi sangat kuat dan bertahan dalam jangka panjang. Kegiatan sehari-hari menjadi lebih sulit, namun si penderita mungkin masih bisa mengatasinya.
Kepala penelitian Dr Simon Kyaga mengatakan, sifat-sifat tertentu mungkin menguntungkan. Sebagai contoh, gangguan bipolar mungkin memberikan fokus yang diperlukan dan semangat kreativitas. Demikian pula, pikiran teratur berhubungan dengan skizofrenia mungkin memicu unsur orisinalitas yang sangat penting dalam sebuah karya.
Contoh penulis yang pernah didiagnosis mengalami gangguan mental , yakni
Novelis Virginia Woolf, yang menulis A Room of One’s Own dan To the Lighthouse, mengalami depresi dan menenggelamkan dirinya hingga ajal merenggut.
Penulis dongeng Hans Christian Andersen, yang menulis The Ugly Duckling dan The Little Mermaid, mengalami depresi.
Penulis dan wartawan Ernest Hemingway, yang menulis For Whom the Bell Tolls, mengalami depresi dan bunuh diri dengan senapan.
Penulis dan dramawan Graham Greene, yang menulis novel Brighton Rock, memiliki gangguan bipolar.
Wahai penulis, tidakkah Anda gentar dengan penelitian ini?

Sumber ada di : http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/07/11/penulis-beresiko-tinggi-alami-gangguan-kejiwaan-572648.html (kak benny)