Dipikiranku, dari dulu hanyalah Photo Box. Kata-kata itu terus terngiang di kepalaku. Aku terus bertanya-tanya Photo Box itu apa kepada diriku sendiri. Sampai saat ini, hari ini, jam ini, dan detik ini aku masih belum tahu apa itu Photo Box. Kata Kakakku, aku adalah anak yang kampungan. Kamseupay gitu.. tapi, aku harus gimana lagi? aku harus mengaku. Karena, aku memang benar-benar tak tahu apa itu Photo Box. “Katanya suka foto-fotoan! tapi… masa enggak tahu sih Photo Box itu apa” ejek Kakakku dari kamarnya. Aku hanya bisa terdiam. Iya sih, hobiku itu foto-fotoan narsis bin alay. Hanya saja, aku tetap tak tahu apa itu Photo Box. “Hufh..” aku menarik nafas panjang-panjang. “Kayaknya.. Photo Box itu gini deeh” kataku dalam hati sambil membayangkan yang ada dipikiranku.
“Kakak… aku ingin Photo Box! please!” teriakku. “No! No! enggak ah” tolak Kakakku. Kakakku itu nyebelin banget. Masak aku minta Photo Box bareng, jawabnya enggak mauuu terus.

Saking super duper penasaran, aku menghampiri kamar Kakakku. Kakakku itu adalah seorang perempuan. Dikamarnya, terdapat banyak boneka. “Kakak.. please lah! satu kaliii aja aku mau Photo Box ya sama Kakak!” pintaku memelas. Kakakku menggeleng. “Iya, mungkin kapan-kapan” ujar Kakakku. “Kapan Kak?” tanyaku senang. “Tahun Depan” canda Kakakku. Oh, iya, biar enak, aku kasih tahu nama Kakakku dulu ah! Nama Kakakku itu, Nida. Pastinya, aku sering memanggil Kak Nida. “Aaah… Kakak gitu ah!” aku pura-pura marah. “Udah ah! aku tunggu ya, ajakan Photo Box nya” kataku seraya meninggalkan kamar Kak Nida. “Sebel… sebel… sebel..” gumamku. Aku pun menuju kamarku. Dikamarku, aku duduk termenung sembari melihat ke arah jendela. Aku melihat awan-awan di langit. Awan yang satu, terlihat berbeda. Bentuknya, bukan seperti biasanya. Tetapi, bentuknya adalah garis lurus. Melihat awan-awan itu, aku menjadi tersenyum. Aku mulai berimajinasi diduniaku sendiri. Memang sih, itu adalah kebiasaanku. Aku selalu berimajinasi saat aku melihat sesuatu.

Imajinasiku sekarang adalah, nanti suatu saat aku akan mempunyai sayap, dan terbang kesana. Disana, aku akan berjalan di awan yang berbentuk garis lurus itu. Aku juga, disana nanti akan membuat istana yang terbuat dari awan. Tak lupa juga, pasti aku disana akan berfoto. Disana, aku juga ingin membuat cermin photo. Pasti kalian enggak tahu aku mau buat apa? Photo Box yups! Gelar di sekolahku, aku dijuluki Miss. photo Alayers, Tapi sekarang tidak karena ada cerita di balik ini semua. Begini ceritanya,

oh, iya! sebelumnya, perkenalkan namaku dulu. Namaku Aisyah Marwah Mawar. Kalian bisa memanggilku Aisyah atau Miss. photoo Box hahahahha..

Nah, saat itu aku berganti baju. Aku baru saja mandi. Langkahku terhenti ketika mendengar percakapan Kakak dan Bunda. Samar-samar, aku mendengar ada kata ‘Nonton Bioskop’. Saking girangnya, aku menyela pembicaraan. “Yeay.. dimana?” tanyaku. “Bandung Indah Plaza” jawab Bunda singkat. “Yeaay..” kataku. “yuk, kita kesana!” ajakku.
Brm… mobil melaju kencang.

Sesampainya Di BIP..
“yaah.. Bunda, kalau film Aku dan Keluargaku, nanti jam 12 malam sampai pukul 3 dini hari” ujar Kakak lemas. Aku berlari. Aku mencari-cari kamar kecil untuk menangis. Tetapi, nihil! Bunda menahanku. “aisyah, kamu jangan begitu. Kita shopping yuk!” hibur bunda. “main game?” tawar Bunda. Aku menggeleng-gelengkan kepala. Aku menunjuk photo box. bunda tersenyum.

Mulai dari itu, aku jadi selalu photo box setiap hari sepulang sekolah. Aneh? Herann? hihihi.. panggil saja aku Miss Photo Box