Hai guys! Perkenalkan, namaku Rafifah Zalika Ulya Zahirah. Aku biasa di panggil Afifah atau juga Fifah. Terserah kalian deh, yang penting jangan panggil om aja ya! aku lahir di Bandung, 2 September 2000. Sekarang aku duduk di bangku kelas 9 SMP. harusnya, aku masih kelas 6 seperti Ifa, saudara kembarku. Ifa lahir setelah beberapa jam kemudian. Ketika TK, aku ingin masuk sd dan Ifa ingin libur dulu sekolahnya. Ifa ingin home schooling tetapi Ummi tidak memperbolehkannya. Jadi, saat aku kelas 6, Ifa sudah kelas 3 sekolah dasar.
aku, Ifa, Ummi, dan Abi adalah Facebook-ers. Sampai-sampai, aku membuat novel ke salah satu penerbit. Alhasil, novel ku terbit dan best seller. Di bukuku, terdapat facebook saudara adik kembarku, yaitu Ifa. Dari pagi hingga malam, Ifa asyik facebook-an. Karena sekarang Ifa sudah menerima hasil Un nemnya. Oh, iya! Ngomong-ngomong nama facebook Ifa itu Afifah Rafifah. Nama lengkap sebenarnya adalah Afifah Nur Aifah.
Malam ini, Ifa sedang di rawat di rumah sakit karena terserang penyakit demam berdarah. Tiba-tiba, ide terbesit untuk menjaili adikku Ifa, terlintas dibenakku. Langsung saja, mengambil modem juga laptopku. Setelah semua selesai, aku membuka facebook. Tidak lama kemudian, muncullah layar facebook di monitor. Aku segera menuliskan e-mail dan kata sandi facebook Ifa.
Sret.. O-ow, ternyata pesan di facebook Ifa banyaaak! Saking penasaran, aku membuka semua pesan dari teman dunia maya nya itu. Saat di buka, aku membaca semua pesan dari awal sampai akhir. Aku menggeleng-gelengkan kepala. Ternyata, selama ini Ifa menjadi orang baik dan suka memberi motivasi kepada orang lain. Akan tetapi, anehnya di dunia nyata tidak begitu. Dia manja, sombong, dan malas.
Aku pun menulis di status facebook Ifa. Aku menulis di status seperti ini. Maksudnya, nyindir Ifa adikku. “Jangan melihat orang selintas. Bisa saja di dunia maya baik dan di dunia nyata lain” aku langsung mem-post di status Ifa. Beberapa menit kemudian, banyak yang meng-like statusku di facebook Ifa. Banyak juga teman Ifa di sekolah yang mengomentarinya. pokoknya, komentarnya tentang ifa di dunia nyata.
Ting.. tong! O-ow, Ifa serta Ummi dan Ab sudah pulang. Aku segera membereskan laptop dan modem. Aku berjalan gontai menghampiri pintu. Kriet.. pintu terbuka. “assalamualaikum!” salam Ummi, Abi, dan tentunya juga Ifa. “waalaikumsallam” jawabku seraya menyalami Ummi dan Abi. Dengan cepat, aku meninggalkan semua dan menuju kamar.
Di kamar, aku menutup pintu rapat-rapat. Juga mengunci pintu kamarku, “Aku ingin membuka lagi facebook Ifa” gumamku. Aku segera mengambil modem dan laptop. Seperti tadi, aku menyalakan laptopnya. “siip, tinggal membuka facebook!” seruku girang. Aku membuka software google chrome. Lalu, mengetik kata ‘Facebook’ pada kolom yang tersedia. “yaaah lola!” keluhku. Lola adalah singkatan daari Loading Lama. Paham? hehehhehe
Aku memejamkan mata untuk menunggu facebook ifa muncul. Tak lama, aku membuka mata dan ternyata facebook Ifa sudah di blokir. Aku hanya tersenyum kecut mengetahuinya. “Kasihan deh, Ifa. Semua jadi tahu bahwa Ifa di Dunia Maya bukan Ifa di dunia nyata” kataku lirih. Langsung saja tanpa basa-basi lagi, aku hendak membuka facebook-ku.
Setelah lama, aku membuka beranda facebook-ku. Aku melihat status teman-teman Ifa. Statusnya tentang AIfa. Ternyata, yang nge-blokir facebook nya adalah sahabat dumay alias dunia mayanya. Yaitu bella Chantika Shaqila. Duuhs sedihnya. “Bagaimana jika Ifa mengetahuinya?” tanyaku.
Malam sudah larut. Ifa perlahan membuka facebook-nya. Aku hanya tersenyum hambar mengintip Ifa apa reaksi dia. Saat mengetahui facebook keblokir, Ifa menangis. meledaknya tangisan itu seraya berkata “Apa salahku?”
AKu memperlihatkan status-status teman sekolah bahkan sahbat karib di dunia maya. Ifa mengangguk. “Jadi, kamu tahu apa salahmu kan?” tanyaku. “Jadi, kamu harus mempunyai sifat seperti di dunia maya. Oke?!” tanyaku. ifa mengacungkan jempolnya.
Kini, Ifa telah berubah. Ifa yang di Dunia maya bukan Ifa yang sebenarnya.