The Owner! Assalamualaikum! Welcome to my blog. Friends! Namaku Muhammad Rafid Nadhif Rizqullah. Kalian boleh memanggilku Rafid atau Nadhif. Aku ketua KPCI 2013 :D pelajar dan penulis. Bandung, Indonesia Tagboard! ![]() Credits!
| erpen : Balon Pengantar Surat
KArya :Muhammad Rafid NAdhif Rizqullah
Perkenalkan, namaku Vinni Nuraini Azizah. Biasanya, aku dipanggil Aini. Salam kenal!
Sore ini, berbeda seperti biasanya. Rumahku ini, hening. Rumput-rumput bergoyang. Hujan yang begitu deras dan juga disertai petir, membuat suasana sore ini tampak sangat amat berbeda. Langit yang berwarna putih itu, kini telah berubah. Menjadi, oranye bercampur merah yang indah. Senja telah datang.
Sedari tadi, aku berdiam diri di sudut ruangan balkon. Dirumahku ini, aku sendiri. Semua anggota keluarga ku pergi entah kemana. Semenjak ada berita tragis, semua anggota keluarga dan para tetanggaku pergi. Aku tinggal seorang diri. Sebatang kara. Semenjak itu, aku tidak pernah keluar dari balkon dan tetap berdiam diri di sudut ruangan.
Tiba-tiba, mataku terus tertuju pada jendela. Dari dalam, kulihat ada balon kuning bertali dan dibawahnya ada secarik kertas yang di gulung rapi. Tapi, balon itu terbang cepat ke arah utara. “Haah, indahnya balon itu. Namun, balon itu telah terbang” kataku. Mataku seolah menerawang ke masa lalu. “Aah, balon itu seperti balon yang berada di dalam mimpiku” gumamku seraya berkacak pinggang. Spontan, aku langsung berdiri dan melihat ke cermin.
Ting.. tong..! bel berbunyi nyaring. Aku kaget mendengarnya. Jarang sekali ada bunyi bel. “Hmm.. aneh sekali” kataku. Aku berjalan kebawah. Tapi, hatiku ragu-ragu. Saking penasarannya, aku memberanikan diri.
Beberapa menit kemudian, aku telah sampai di bawah. Tepatnya di ruang tamu. CEKLEK.. aku membukakan pintu. Kriet.. pintupun terbuka lebar. Tapi, tak ada seseorang pun di luar sana. “Misterius!” seruku. Aku bergidik. Berpikir yang tidak-tidak. Eh, tapi kulihat ada balon yang tadi kulihat. Dengan cepat, aku mengambil balon itu dan segera menutup pintu. Lalu, aku kembali ke balkon.
Ku buka kertas itu. Ternyata, itu adalah surat. Akhirnya, aku baca surat itu. Isi surat :
Hai, Aini! apa kabar? Aku di sini baik-baik saja. Kalau kamu di sana?
Surat itu berisi singkat. Aku pun ingin membalasnya. Dengan gesit, ku cari kertas dan pulpennya. Setelah siap, perlahanku goreskan pulpen itu. Aku menulisnta dengan cepat.
Tak berapa lama kemudian, aku menggulungnya dan menalikkannya dengan pita. Tidak lupa, aku talikan ke balon gas itu. Lalu, kupegang erat-erat. Aku menghampiri jendela. Kuterbangkan balon itu. Semoga, ada balasannya.
Ah, ini adalah balon pengantar surat. Pasti nanti, suatu saat. Tepatnya di masa depan, aku akan melestarikan balon pengantar surat. Teman, do’akan aku semoga sukses untuk menerapkan rencanaku ini ya!
|